jam

Senin, 21 Februari 2011

Twitter Dilarang Selama Piala Dunia



Wajah wasit Howard Webb yang memakai seragam Manchester United pertama muncul di Twitter sebagai ungkapan protes pemain Liverpool, Ryan Babel, yang merasa Howard memihak Manchester United pada laga Piala FA. Gambar itu segera tersiar luas menyusul sanksi FA terhadap Babel.
NEW DELHI, KOMPAS.com — Dewan kriket internasional atau ICC akan melarang semua transaksi Twitter yang dilakukan anggota tim yang tengah bertanding pada Piala Dunia.
ICC memutuskan untuk melakukan pelarangan ini setelah mereka juga memutuskan pelarangan penggunaan ponsel oleh para pemain selama pertandingan berlangsung. Pihak ICC ingin mencegah terulangnya skandal pengaturan hasil pertandingan yang melibatkan para pemain Pakistan.
Pihak ICC ingin mencegah kemungkinan timbulnya tuduhan tindak korupsi oleh para ofisial berdasarkan pada apa yang mereka unggah melalui akun Twitter mereka.
"Kami tidak ingin memberi toleransi sedikit pun terhadap kemungkinan terjadinya penyelewengan," kata juru bicara ICC, James Fitzgerald. "Ini sekadar tindak pencegahan. Kami berharap ponsel milik manajer tim selama pertandingan hanya digunakan untuk kepentingan operasional."
Para pemain dan ofisial tentu saja tetap diizinkan untuk mengunggah pesan Twitter mereka bila tim mereka tidak sedang bertanding.

Senin, 31 Januari 2011

Cuaca Ekstrem di Depan Mata



KOMPAS/LASTI KURNIA
Cuaca terik yang terasa pada siang hari, setelah pada pagi hari Jakarta berselimut mendung, di kawasan Tugu Tani, Jakarta, Senin (17/3/2008). Perubahan cuaca yang ekstrem terjadi dalam sehari itu dirasakan warga ibu kota

Anomali cuaca yang melanda kawasan Eropa, Australia, dan Amerika sekarang ini berpotensi memengaruhi iklim di Indonesia. Tentu bukan hujan salju, melainkan cuaca ekstrem seperti tahun 2002, 2005, dan 2007/2008 dan itu akan terjadi pada puncak musim hujan sekitar Januari-Februari 2011.
Cuaca ekstrem di luar kawasan khatulistiwa itu, seperti di Australia, Amerika Serikat, Inggris, dan daratan Eropa, merupakan dampak dari penyimpangan cuaca di wilayah Nusantara yang merupakan ’mesin cuaca dunia’,” kata Edvin Aldrian, Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Peran perairan Nusantara ini, antara lain, dalam pendistribusian uap air sehingga memengaruhi cuaca di Asia dan Australia serta kawasan di sekitar Samudra Pasifik dan Hindia.
Gangguan cuaca yang terjadi di Indonesia ini berupa pemanasan suhu muka laut, yang sudah berlangsung hampir setahun ini. "Anomali cuaca ini belum pernah terjadi selama ini," lanjut Edvin, yang menamatkan doktornya di Max Planck Institut, Jerman. Badan Pemantau Atmosfer dan Kelautan Amerika Serikat (NOAA) bahkan menyebut tahun ini sebagai tahun terpanas pada abad ini.
"Pada kondisi normal, suhu muka laut di perairan Indonesia pada Juli-Agustus sekitar 25 derajat celsius. Namun, hingga kini suhu yang tercatat di atas 28 derajat celsius, bahkan bulan ini telah mencapai 30 derajat celsius. Pada Januari-Februari diperkirakan akan mencapai puncaknya, yaitu 31 derajat celsius," urai Edvin.
Faktor pemanasan laut
Kondisi inilah, tegas Edvin, yang memengaruhi sistem cuaca global. Menghangatnya perairan Indonesia akan menyebabkan terbentuknya uap air, lalu menjadi awan dan guyuran hujan di wilayah Nusantara.
Apabila berlangsung lama, fenomena ini akan berpengaruh pada kawasan sekitar Indonesia hingga ke lingkup global. Kondisi ini, yaitu suhu laut yang hangat, menimbulkan tekanan udara rendah di wilayah Indonesia, hal ini juga menyebabkan massa udara dari subtropis yang bertekanan tinggi masuk ke wilayah tropis yang bertekanan rendah.
Penyimpangan cuaca yang telah berlangsung hampir setahun ini telah berdampak luas ke daerah di luar khatulistiwa Indonesia, berupa kurangnya hujan di daratan Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Thailand, serta menimbulkan suhu dingin yang ekstrem di kawasan subtropis.
Pemanasan global
Penyimpangan cuaca hingga iklim yang terlihat kian nyata ini, menurut Edvin, merupakan dampak dari pemanasan global akibat pelepasan gas-gas rumah kaca ke atmosfer yang telah berlangsung semakin intensif sejak setengah abad terakhir.
Kondisi ini telah mengakibatkan akumulasi energi di atmosfer dan mengganggu arus udara di atmosfer pada ketinggian 900 meter hingga 4.500 meter. Akumulasi energi di atmosfer yang di atas normal itu menyebabkan daya tarik siklon tropis di sekitar wilayah khatulistiwa, yaitu di perairan selatan Filipina dan utara Australia lebih kuat dan jauh, sehingga mengakibatkan badai yang terbentuk berekor lebih panjang.
"Kondisi ini dapat berimbas luas bagi wilayah Indonesia yang berada di wilayah khatulistiwa," lanjut Edvin.
Gelombang Rossby
Pemanasan suhu laut yang berlangsung lama di Indonesia hingga kini belum diketahui penyebabnya. Namun, diyakini telah berpengaruh bagi cuaca global, yaitu suhu dingin yang ekstrem di wilayah subtropis dan lintang tinggi.
Sementara itu, pakar astrofisika dan astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, berpendapat, kondisi cuaca itu menurut studi pendahuluan yang dilakukannya merupakan indikasi dari pengaruh Matahari yang minimum, yang nyaris tidak menunjukkan adanya bintik Matahari atau sun spot dalam beberapa tahun terakhir.
Pendinginan ekstrem yang menjalar di kawasan subtropis dan lintang tinggi, diyakini Edvin, merupakan gangguan cuaca yang disebut Gelombang Rossby, yang terus bergerak dalam periode 10 hingga 15 hari. Polanya hampir mirip dengan Madden Julian Oscillation (MJO) di kawasan tropis, termasuk Indonesia, tetapi periode MJO berlangsung 50 harian.
Melihat pola pergerakan Gelombang Rossby, yaitu mulai dari Chicago, New York, London, dan kini telah sampai daratan Eropa Barat, serta menimbulkan dampak suhu yang sangat dingin, Edvin memperkirakan gelombang ini akan terus bergerak ke Siberia, Rusia, dan dapat menimbulkan hujan salju yang ekstrem.
"Apabila Siberia mengalami cuaca buruk atau blocking, ada kemungkinan akan muncul entakan udara yang membawa uap air dalam jumlah besar, lalu menjalar ke selatan hingga ke wilayah Indonesia," paparnya.
Daerah yang dilewati seperti Guangzhou dan Hongkong akan mengalami penurunan tekanan udara yang drastis. Kemudian dalam satu minggu akan berdampak antara lain pada Jakarta berupa curah hujan yang tinggi, seperti kejadian tahun 2005 dan 2007.
Sebelum hal itu terjadi, sudah selayaknya kewaspadaan ditingkatkan....

Senin, 24 Januari 2011

Hiu Ternyata Buta Warna

KOMPAS Images/Fikria Hidayat Ikan-ikan hiu di Sea World, Jakarta
KOMPAS.com - Hiu ternyata buta warna. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan hasil studi yang dipublikasikan para ilmuwan di jurnal Naturwissenschaften Selasa kemarin (18/1/2011).
Untuk mendapatkan kesimpulan itu, peneliti melakukan observasi pada mata hiu dengan menggunakan teknik micro-spektofotometri. Mereka mengamati sel-sel penyusun retina mata pada 17 spesies hiu yang ditangkap di wilayah Queensland dan Australia Barat.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa 10 dari 17 spesies hiu tidak memiliki sel berbentuk kerucut, sel yang berperan dalam membedakan warna. Sementara, 7 spesies lain hanya punya 1 jenis sel kerucut, yakni jenis yang peka pada warna hijau (panjang gelombang 530 nanometer).
Para ilmuwan menemukan, kebanyakan spesies hiu hanya memiliki sel berbentuk batang. Sel tersebut sangat sensitif terhadap cahaya, mampu membedakan kontras dan memungkinkan pengelihatan warna. Namun, sel itu tidak mampu membedakan warna.
"Hasil studi kami menunjukkan, dibandingkan dengan warna, kontras dengan latar mungkin jauh lebih penting bagi hiu untuk mengidentifikasi objek," kata Nathan Scott Hart, pemimpin proyek penelitian ini yang berasal dari University of Western Australia.
Dalam wawancaranya dengan AFP kemarin, ia mengungkapkan, "Pengetahuan ini bisa membantu kita untuk merancang alat pancing, peralatan surfing dan pakaian renang yang kurang atraktif di mata hiu." Hal itu bisa mencegah kemungkinan manusia untuk dimangsa oleh si predator laut ini.
Kemampuan membedakan warna memang relatif tidak penting bagi hewan laut. Di kedalaman lautan, warna akan memudar dan menghilang. Sebelumnya, peneliti lain juga menemukan bahwa lumba-lumba, anjing laut dan paus juga hanya memiliki sel kerucut yang peka terhadap warna hijau.

Bagaimana Mencegah Infeksi Otak?

img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Infeksi otak bisa menyerang siapa saja mulai dari balita hingga orang dewasa yang dapat berakhir dengan kecacatan atau kematian. Lalu adakah cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi otak atau meningitis?

"Jika daerah yang terkena infeksi adalah selaput otak (meningen) maka disebut dengan meningitis, tapi kalau yang terinfeksi adalah jaringan otaknya maka disebut dengan ensephalitis," ujar dr Darma Imran, SpS(K) dari FKUI-RSCM dalam diskusi klinik KBR68H, Jakarta, Selasa (25/1/2011).

dr Darma menuturkan penyebab dari infeksi otak ini beragam, yang paling sering adalah akibat penularan virus yang langsung dari udara atau pernapasan, dari gigitan serangga seperti nyamuk, bakteri seperti pneumokokus atau bakteri infeksi TBC di otak, jamur, parasit seperti toksoplasma dan cacing pita yang kistanya termakan oleh manusia.

"Karena cara penularannya beragam, maka pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga higienitas, sanitasi, kontak dengan tangan bersih sangat penting (rajin cuci tangan), menjaga stamina tubuh agar tetap baik, serta melakukan vaksin IPD untuk bayi dan vaksin meningitis saat mau pergi haji," ungkapnya.

Untuk vaksin saat ini baru tersedia vaksin IPD (Invasive Pneumococcus Disease) yang balita untuk mencegah meningitis akibat bakteri pneumokokus. vaksin ini bisa diberikan saat bayi berusia 2 bulan hingga 9 tahun, tapi harganya terbilang mahal.

Satu lagi vaksin meningitis yang diberikan untuk calon jamaah haji untuk mencegah bakteri meningitis yang masih menjadi endemis di jazirah Arab.

Orang-orang yang rentan terkena infeksi otak:
  1. Anak-anak
  2. Orang dengan daya tahan tubuh rendah
  3. Orang yang sudah berusia lanjut.

Penyakit infeksi otak memiliki angka kematian di atas 50 persen, jika seseorang selamat dari infeksi otak umumnya mengalami kecacatan mulai dari lumpuh hingga koma yang tidak bisa bangun lagi.

"Otak merupakan bagian tubuh yang paling terlindungi atau yang paling terakhir kena, jadi kalau otak sudah terkena infeksi akan sangat mungkin mempengaruhi organ lainnya di tubuh dan fungsinya menajdi terganggu," ujar dokter yang juga mengajar di FKUI.

Gejala dari infeksi otak ini seringkali tidak khas yang secara umum mengalami demam dan sakit kepala. Jika setelah beberapa hari tidak membaik atau ada gejala lanjutan seperti kejang dan sakit kepala yang semakin parah segera konsultasikan dengan dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Untuk diagnostik dini memang tidak mudah, karenanya proses pencarian penyebabnya harus progresif agar bisa ditangani dengan baik," ungkapnya.

Untuk diagnosis pastinya dilakukan pemeriksaan cairan otak agar bisa diketahui penyebab pastinya apakah akibat infeksi virus, bakteri, jamur, parasit atau cacing pita. Jika prosedur ini dilakukan dengan cepat dan progresif maka bisa mengurangi kecacatan yang timbul. Namun juga tergantung dari stadium datangnya.

Infeksi otak merupakan penyakit mematikan yang beberapa penyebabnya bisa dicegah dengan melakukan vaksin serta pola hidup higienis dan stamina tubuh yang kuat.

Kalau terkena infeksi ini segera lakukan diagnosis dengan cepat untuk menentukan penyebabnya sehingga bisa memberikan pengobatan yang tepat
(ver/ir)

Crop Circle Mungkin Terkait UFO Bantul


KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKOSebuah pola unik dalam lingkaran (crop circle) berdiameter sekitar 50 hingga 70 meter tercetak di areal persawahan di Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (24/1/2011). Kemunculan pola tersebut menarik perhatian warga dari berbagai daerah untuk menyaksikannya langsung. Belum diketahui secara pasti penyebab fenomena ini.
YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Fenomena crop circle yang terjadi di Sleman, Yogyakarta, memicu banyak spekulasi tentang asal-usulnya. Salah satu yang terkuat adalah spekulasi bahwa fenomena tersebut disebabkan kedatangan UFO.
Menanggapi hal tersebut, pengamat penerbangan Dudi Sudibyo mengatakan, "Melihat crop circle yang terjadi ini, saya kok jadi teringat dengan pengalaman saya dulu tahun 2009 saat melihat UFO di Bantul."
Saat itu, Dudi tengah naik pesawat Lion Air Boeing 737-900ER nomor penerbangan JT552. Ia melihat 9 titik cahaya serupa awan di bagian pesawat yang ditumpanginya. Sebanyak 3 titik bentuknya padat dan 6 titik lainnya adalah awan.
Dudi saat itu sempat mengabadikannya dengan kamera 40DX lensa Nikkon 55 mm. Setelah dianalisis, ternyata diketahui obyek itu adalah UFO. Ia membantah anggapan bahwa yang dipotretnya cuma bayangan sebab jendela pesawat jernih.
Setelah mengirimkan gambar yang dipotretnya kepada pakar Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Adi Sadewo Salatun, Dudi mengetahui bahwa UFO tersebut sedang mengalamimorphing. Wujudnya berubah dari padat ke gas hingga akhirnya menghilang.
Teringat akan pengalamannya dan melihat pemberitaan tentang fenomena crop circle di Sleman, Dudi menuturkan, "Saya jadi bertanya-tanya, apakah fenomena crop circle yang terjadi di Sleman berhubungan dengan UFO di Bantul yang saya lihat?"
"Mungkin saja ini ada kaitannya. Ini semua kan terjadi di Yogya, satu di Bantul, satu di Sleman. Kita harus selidiki itu. Jadi jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa itu buatan manusia," ujar Dudi.
Lebih lanjut Dudi mengatakan, "Mungkin ada hal yang menarik di Yogya sehingga UFO datang. Masalahnya, ini terjadi di satu daerah. Lalu juga di sawah yang sempit. Ini tidak biasa karena biasanya di ladang gandum," katanya.
Dudi kurang setuju jika crop circle ini dengan mudah dikatakan sebagai buatan manusia. Jika buatan manusia, menurutnya, pasti ada tanda yang mudah dilihat seperti jejak dan saksi yang mendengar proses pembuatannya.
Dudi meyakini bahwa UFO di Bantul dan crop circle di Sleman saling berkaitan. Ia meminta beberapa lembaga yang berwenang, seperti Angkatan Udara dan Lapan untuk menyelidiki fenomena tersebut.

 
Redaksi menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Redaksi berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA.

Bintaro Bisa Jadi Pabrik Minyak Lho...



KOMPAS/SYAHNAN RANGKUTIBuah Bintaro
KOMPAS.com - Nama Bintaro yang satu ini tidak ada sangkut pautnya secara langsung dengan kompleks perumahan mewah yang berlokasi di selatan Jakarta. Namun di kompleks perumahan Bintaro banyak bintaro tumbuh di pekarangan rumah. Bintaro yang dimaksud adalah tanaman bernama latin Cerbera manghas. Pohon yang dapat tumbuh sampai ketinggian delapan meter ini memiliki nama-nama lain Mangga Laut, Babuto dan Bitun.
Di Jakarta, Bintaro cukup populer sebagai tanaman penghijauan kota. Daunnya rimbun, sangat cocok buat peneduh. Bunganya cantik, berwarna putih seperti melati dan dapat menutupi seluruh tajuknya. Ketika berbunga, dominasi hijau tertutupi warna putih bersih. Tidak heran, dengan kombinasi hijau- putih, Bintaro menjadi salah satu pohon pavorit penghijauan. Banyak yang sering melihat pohon ini, namun tidak tahu bahwa nama pohon itu bintaro.
Di tangan para peneliti dari Institut Pertanian Bogor, fungsi bintaro berkembang lagi menjadi penghasil minyak alternatif. Terobosan pakar-pakar teknologi pertanian Tanah Air itu menjadi terobosan baru di tengah-tengah kondisi harga minyak dunia yang membumbung tinggi.
Adalah Prof Budi Indra Setiawan, peneliti IPB - yang sebelumnya melakukan penelitian ekohidro di kawasan Semenanjung Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau - , tertarik dengan buah yang berbentuk seperti mangga itu. Budi memang ditunjuk oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan meneliti penataan ekosistem gambut di areal hutan tanaman industri PT Riau Andalan Pulp and Paper dan sekitarnya.
Rekomendasi dari tim Budi yang disebut Tim Pakai Independen membuat Menhut Zulkifli Hasan membuat keputusan, produsen bubur kertas dan kertas yang berbendera APRIL itu boleh melanjutkan aktivitas usaha di lokasi gambut seluas 40.000 hektar, walau sebelumnya sempat diributkan organisasi pencinta lingkungan Greenpeace ke seluruh dunia. Sayangnya, kelanjutan rekomendasi tim dan keputusan Menhut untuk membuat badan pengelola di kawasan terpadu gambut seluas 700 ribu hektar di Semenanjung Kampar sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya .
Sebagai peneliti, saat melakukan survei di Kecamatan Teluk Meranti, Semenanjung Kampar, Budi cukup peka melihat sekeliling. Bintaro Bisa Jadi Pabrik Minyak Lho...
Bintaro Bisa Jadi Pabrik Minyak Lho...
Melihat pohon bintaro berbuah rindang seperti mangga bergelantungan di mana-mana di setiap rumah dan pelosok desa, alarm insting pelelitiannya langsung menyala.
"Banyak sekali pohon bintaro disana. Pohon itu begitu gampang tumbuh. Saya yakin pasti ada yang dapat dipergunakan dari pohon itu," ujar Budi saat ditemui Kompas.com disela-sela sosialisasi pengolahan biji bintaro sebagai energi alternatif di halaman Kantor Kecamatan Teluk Meranti (sekitar enam jam perjalanan dari kota Pekanbaru), hari Selasa (28/12/2010).
Budi membawa sejumlah buah bintaro ke kampus IPB di Bogor. Dia kemudian mengajak rekan-rekannya Dr Desrial, Dr Ika Amalia, Dr Y Aris Purwanto dan lain-lain meneliti pohon yang oleh masyarakat Teluk Meranti disebut buah Babuto. Menurut cerita penduduk lokal, nenek moyang mereka melarang anak-anak bermain buah bintaro karena getahnya dapat membuat mata menjadi buta. Babuto dalam bahasa lokal berupa singkatan dri mambuek mato menjadi buto (membuat mata menjadi buta).
Setengah tahun berlalu, tim IPB akhirnya berhasil meneliti bahwa babuto dapat menjadi salah satu alternatif energi pada masa depan. Dr Y Aris Purwanto mengatakan, bintaro cukup aman menjadi sumber energi. Bahkan hasil minyaknya lebih baik dari biji jarak. Asap dari minyak bintaro juga wangi. Satu kilogram min yak bintaro dapat diekstrak dari sekitar 25 kilogram biji.
Dari pengamatan Kompas.com pada saat demo, pengolahan biji bintaro menjadi minyak memerlukan kesabaran ekstra. Pertama, biji bintaro dikumpulkan dan dikeringkan. Biji yang baik berasal dari buah kering yang telah jatuh ke tanah atau yang sudah tua. Buah tua persis seperti mangga gedong yang berwarna merah hati keunguan, Buah kemudian di belah untuk mengeluarkan bijinya.
Biji kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Sebelum di ekstrak, biji dapat disangrai di atas api selama 30 menit agar rendemen minyak lebih banyak. Biji kemudian digiling seperti menggiling kopi agar terksturnya lebih halus. Setelah digiling, tepung biji bintaro sudah dapat diekstrak menjadi minyak dengan menggunakan pres atau penekan hidrolik sederhana.Minyak langsung keluar dan sudah dapat dipakai untuk pengganti minyak tanah

Sisa ekstraksi biji yang berupa ampas pengepresan dapat dipakai sebagai bahan bakar tungku dalam bentuk briket. Minyak bintaro juga dapat dipakai sebagai bahan bakar pengganti solar untuk menghidupkan generator listrik. Hanya saja, harus dilakukan pemurnian sedikit agar kotoran hilang.
Dari demo yang dilakukan oleh penduduk Teluk Meranti, kompor minyak bintaro dapat merebus air sebanyak satu liter selama empat menit. Untuk generator diperlukan tangki tambahan sebagai tempat minyak bintaro.
Untuk menghidupkan genset, awalnya masih harus menggunakan solar. Namun setelah menyala selama tiga sampai lima menit, sampai mesin berjalan normal, tinggal mengubah alat pengatur dari tangki solar ke tangki minyak bintaro. Sim salabim, genset tetap berjalan normal seperti memakai bahan bakar solar. Untuk menghidupkan genset 2.000 watt selama satu jam, diperlukan minyak bintaro sebanyak 1,5 liter.
Hanya saja, penggunaan kompor dan genset harus melalui modifikasi sederhana terlebih dahulu. Namun Tim IPB siap memberikan ilmu modifikasi bagi industri yang mau membuat kompor atau genset khusus berbahan bakar bintaro.
Bagaimana tanggapan masyarakat? "Tentu senang. Selama ini kami tidak memperdulikan pohon babuto. Sekarang, babuto akan kami tanam dan pelihara," ujar Jasmiah, salah seorang penduduk Teluk Meranti.
Meski sudah berhasil membuat produk energi alternatif, penelitian tentang pengolahan biji bintaro masih diperlukan, terutama untuk efektivitas dan efisiensi . Dan, penelitian itu tampaknya akan berlanjut karena PT RAPP sudah setuju IPB melakukan penelitian lanjutan mengembangkan minyak bintaro.
Tentunya, penelitian IPB untuk minyak bintaro tidak hanya untuk kawasan Semenanjung Kampar semata. Di banyak pelosok nusantara, ribuan bahkan jutaan bintaro tumbuh liar dan tidak pernah dimanfaatkan. Kini waktunya buat pemerintah mengambil alih.


RI Layak Dapat Dana Perubahan Iklim

  • KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOMantan Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar
    JAKARTA, KOMPAS.com- Salah satu hasil Cancun Agreement adalah disepakatinya pendanaan untuk mendukung aksi perubahan iklim di negara berkembang.  Sejumlah 30 miliar dollar AS disiapkan untuk fast start hingga tahun 2012. Sementara, dana tersebut juga akan ditingkatkan menjadi 100 dollar AS dalam jangka panjang hingga 2020.Bar
    Di samping itu, ditetapkan pula perancangan Green Climate Fund (GCF) di bawah Konferensi Negara Pihak dengan kelembangaan beranggota dari negara maju dan berkembang.

    Dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Nikko hari ini (20/12/10), Prof (hon) Ir. Rachmat Witoelar, Ketua Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) mengatakan, Indonesia layak mendapatkan dana tersebut.

    "Banyak sekali wilayah kita yang terletak di garis pantai. Indonesia masuk dalam kategori tersebut dan layak mendapat alokasi dana yang diberikan," kata Rachmat.

    Lebih lanjut, Rachmat yang juga berperan sebagai Utusan Khusus Presiden RI untuk Perubahan Iklim mengatakan bahwa Indonesia juga rentan karena pendapatan per kapita rendah.

    "Yang ketiga, kita rentang karena sampai sekarang masih struggling dalam kesempatan kerja hingga akhirnya tak memiliki pilihan," tandasnya.

    Namun demikian, Indonesia hingga kini belum mengetahui secara pasti dana yang dibutuhkan untuk melakukan aksi perubahan iklimnya. "Belum ada angka yang pasti. Tapi pada dasarnya kita perlu. kita akan hitung nanti," lanjut Rachmat yang juga aktif melakukan diplomai bilateral selama KTT Cancun.

    "Hal menyangkut perubahan iklim pada dasarnya merupakan hal yang menimpa karena ulah kita semua," katanya. Karenanya, Indonesia akan mengusahakan dana diberikan dalam bentuk  hibah.